Sabtu, 19 Agustus 2017

Jangan Salah Menilai SMK

apakah benar murid smk yaitu murid paling mbeeling sedunia? 
telah jadi imej orang-orang kalau anak-anak smk memanglah relatif ndugal di banding siswa-siswa SMA. Mungkin saja hal itu yaitu asumsi yang salah, namun mungkin saja ada juga benarnya. 
Dunia siswa SMK terutama yang rumpun tehnik memanglah relatif lebih keras serta kering... 



1. Pikirkan, dalam satu sekolah mungkin saja cuma terdapat banyak gelintir siswi 
2. Pikirkan, telinga mereka telah terlanjur pekak dengan nada mesin serta bentrokan logam 
3. Pikirkan, umumnya guru mereka juga yaitu guru-guru kosro... 

hehehe... namun, yakin atau tidak, lulusan SMK memiliki metal disiplin serta tanggung jawab yang tinggi? 

Seringkali saksikan iklan mengenai kelebihan SMK di tv? ya, iklan yang dibawakan oleh Tantowi Yahya yang mengunggulkan SMK daripada SMA (interprestasi saya sekian). Iklan yang melukiskan kalau siswa dari lulusan SMK punya potensi siap kerja dengan kekuatan yang diperolehnya dari bangku sekolah. Baik itu SMK tehnik, SMK pertanian, serta beda sebagainya. Dengan pengetahuan serta kekuatan yang di perolehnya di berharap lulusan dari SMK siap diterjunkan dalam dunia kerja sesuai sama spesifikasi kekuatannya. Iklan itu juga disponsori oleh Dinas Pendidikan Nasional. 
Memanglah ada banyak hal yang sangat mungkin lulusan SMK dapat diinginkan lebih siap kerja dari pada lulusan SMA. Umpamanya saja siswa lulusan SMK jurusan otomotif, siswa itu segera dapat bekerja pada pabrik perakitan sepeda motor sedang lulusan SMA tidak. Namun apakah benar demikian mudahnya lulusan SMK peroleh pekerjaan? 

Kita ketahui kalau bila satu SMK membutuhkan sarana semakin banyak di banding dengan satu SMA. Satu SMK yang mempunyai jurusan otomotif serta elektro terkecuali membutuhkan ruangan belajar juga membutuhkan beragam ruangan yang lain, umpamanya saja satu bengkel serta beda sebagainya. SMK itu harus juga memiliki perlengkapan serta peralatan yang cukup untuk mendukung dalam aktivitas praktek siswa itu. Tetapi bagaimana bila semuanya sarana itu tidak dipenuhi atau mungkin dengan kata beda SMK yang minim sarana? 

Baca Juga : Wisata Kopi

Bila SMK yang favorite serta ada di kota besar bukanlah mustahil semuanya sarana kelengkapan penunjang satu SMK dipenuhi. Namun dalam faktaya banyak SMK-SMK di pelosok yang masih tetap minim sarana, gedung saja masih tetap *nunut di sekolah beda. Bila beberapa siswa yang diluluskan dengan hasil dari kurangnya sarana, peluang tidak laik kerja. Berlainan bila SMK itu satu SMK favorite yang berfasilitas komplit. Lulusan SMK favorite serta berfasilitas komplit besar peluang laik kerja. Tetapi sebagai persoalannya yaitu cost masuk ke SMK favorite itu serta bebrapa cost lainnya sepanjang rentang saat belajar. Untuk dapat masuk di sekolah favorite serta berfasilitas komplit umumnya membutuhkan cost yang lebih. 

Lulusan SMA juga mungkin siap kerja. Terlebih apabila didukung dengan kekuatan beda. Jadi ada plus minus nya bila kita dapat menyimaknya. Bergantung dari pilihan kita, tentukan SMK atau SMA. Semuanya ada konsekwensinya.

0 komentar:

Posting Komentar