Jumat, 18 Agustus 2017

Mendikbud Resmikan Sekolah Senilai Rp 24 Miliar di Bogor

Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Muhadjir Effendy resmikan sekolah berbasiskan pertanian di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Ia menyebutkan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Leuwiliang yang baru dibuat oleh PT Astra Internasional Tbk itu, mempunyai peluang besar untuk memajukan Bogor. 

BACA JUGA 
Ini Dia Negara serta Instansi yang Rajin Berikan Utang ke RI 
Biaya Infrastruktur Naik Jadi Rp 409 Triliun, Buat Apa Saja? 
Jaksa : Andi Narogong Memperkaya Beberapa Pihak Ini dengan Uang E-KTP 
" Kami sekarang ini tengah fokus pembangunan di empat bidang. Salah satunya pariwisata, pertanian atau ketahanan pangan, kelautan, serta industri kreatif, " kata Menteri Muhajir Effendy didapati selesai resmikan SMKN 1 Leuwiliang, Bogor. 


Menurutnya, Presiden sudah mengambil keputusan empat bidang yang tengah difokuskan untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Satu diantaranya pendidikan serta agribisnis. 

Oleh karenanya, dengan terdapatnya sekolah yang baru usai dibuat lewat Yayasan Pendidikan Astra ini, pasti begitu menolong pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan di bidang agribisnis. 

Terutama sekarang ini biaya pendidikan begitu terbatas, hingga dibutuhkan peranan dari dunia usaha ataupun industri. 

Muhadjir juga mengharapkan pertolongan yang digelontorkan PT Astra bukan sekedar berhenti disini, namun selalu berlanjut membuat gedung sekolah di lokasi pelosok Kabupaten Bogor. 

" Di lokasi pelosok Kabupaten Bogor banyak yang memerlukan gedung sekolah, jadi saya berharap pertolongan ini selalu berlanjut, " tutur Muhadjir. 

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra, Arietta Adrianti mengatakan, pihaknya sudah membina 61 sekolah negeri, 842 guru, serta 13. 094 siswa, yang terdiri 48 SD, 9 SMP, serta 4 SMK. Program itu dikerjakan di lokasi Bogor, Gunungkidul, Bantul, Lampung Selatan, Pacitan, Kupang, serta Serang. 

Untuk th. ini, pihaknya sudah merampungkan pembangunan gedung SMK komplit dengan semua fasilitasnya diatas tempat seluas 10 ribu m2 ini. Keseluruhan cost pembangunan gedung serta prasarananya menjangkau Rp 24 miliar. 

" Semua pembangunan ini jadi penunjang kesuksesan guru serta siswa, " tutur Arietta. 

Ke depan, lanjut Arietta, pelajar SMK 1 Leuwiliang jurusan Agribisnis Pemrosesan Hasil Pertanian juga akan di beri program Teaching Factory yang disebut program pengembangan kekuatan kewirausahan siswa serta menyiapkan diri untuk mempunyai usaha kecil menengah. 

" Jadi tidak kami terlepas demikian saja, pembinaan selalu berlanjut. Untuk pertolongan gedung sekolah ditempat beda juga juga akan dilanjutkan, namun ada sistem serta tahapannya, " tutup Arietta.

Baca juga : Wisata Kopi

0 komentar:

Posting Komentar